Langsung ke konten utama

Mengenal Ciri ciri Burung Beo, Klasifikasi, Makanan dan Cara merawatnya

Burung beo atau mamiang adalah salah satu jenis burung gagak dan kerabatnya yang memiliki wilayah persebaran yang meliputi Sri Lanka, Kepulauan Sunda Kecil, Himalaya, Jawa, India, dan Filipina. Ciri khas utama burung beo adalah kemampuannya yang baik dalam menirukan suara. Itulah sebabnya mereka memiliki empat spesies yang sangat populer di kalangan pecinta burung. Burung beo cenderung hidup di kawasan hutan basah, terutama di daerah dengan ketinggian antara 1000 hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Dalam hal warna, burung beo didominasi oleh warna hitam. Mereka memakan daging buah yang tebal dan lunak sebagai makanan utama. Selain buah-buahan, burung beo juga menyukai nektar bunga sebagai sumber makanan favorit. Mereka juga memenuhi kebutuhan protein dengan memangsa serangga seperti belalang, jangkrik, capung, dan telur semut. Saat musim bertelur, burung beo betina mampu menghasilkan 2-3 butir telur. Ukuran tubuh mereka yang besar memberikan kesan kuat dan kokoh. Di Indonesia, t

Cara Budidaya Maggot, Salah Satu Hewan Avertebrata


Cara Budidaya Mangot, Salah Satu Hewan Avertebrata

Cara Budidaya Maggot, Salah Satu Hewan Avertebrata

Maggot,  mendengar sebutannya mungkin orang belum mengetahui banyak akan hal ini, Namun dengan sebutan  belatung, mungkin sudah sering kita dengar dan lebih familiar karena dianggap oleh sebagian orang, Mangot merupakan hewan yang menjijikkan dan menggelikan.

Maggot atau yang lebih sering dipanggil dengan nama belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) dan memiliki bahasa latin Hermetia Illucens. maggot merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan mengalami metamorfosis menjadi lalat dewasa.

Maggot memiliki warna hitam, dan membuat kabanyakan orang menjadi merasa geli dan jijik. Tetapi kenyataannya  maggot memiliki potensi untuk dibudidayakan.

Bagi beberapa orang, budidaya Maggot merupakan potensi yang menggiurkan untuk dikembangkan. Terutama untuk pemanfaatan pakan alternatif bagi ternak.

Perkembangbiakan Maggot harus dilakukan pada media  yang bersih, yaitu pada media yang beraroma fermentasi sehingga lalat BSF tidak mengundang penyakit.

Budidaya maggot cukup mudah untuk dipelajari dan dikembangkan, mengingat Maggot berkembang biak dengan alami di alam, sehingga mudah untuk mendapatkannya.

Maggot mampu hidup dan bertahan pada lingkungan yang tropis, maupun subtropis sehingga sangat mudah dilakukan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Sebelum kita membahas lebih lanjut, kamu juga bisa sambil mendengarkan musik atau lagu chord dinda jangan marah marah ketika menyimak ulasan ini. Langsung saja yuk kita bahas.

 Langkah-langkah Budidaya Maggot

Beberapa tahapan perlu dipersiapkan dan dilakukan ketika mau memulai budidaya Mangot. Bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:

  • Dedak atau bekatul
  • EM4 atau bisa dengan bahan alternative lain seperti  yakult
  • Gula pasir 5 sendok makan
  • Air secukupnya
  • Penguat rasa makanan

Peralatan yang dibutuhkan

  • Ember
  • Tali untuk mengikat
  • Kantong plastik berwarna bening
  • Sisa sampah dapur

Adapun Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pertama, siapkan ember kecil dan isi dengan air sebanyak 1 liter. Tambahkan gula pasir dan EM4 atau yakult kemudian aduk hingga cukup rata.

kedua, siapkan ember besar dan isi dengan dedak lalu kemudian  tambahkan penyedap rasa dengan tujuan agar adonan memiliki aroma yang tajam untuk memancing lalat BSF.  Kemudian aduk hingga rata

ketiga, campur kedua adonan  dari ember kecil ke ember besar sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Kemudian pastikan kadar airnya pas, tidak basah dan tidak terlalu kering.

keempat, kemudian adonan tersebut dimasukkan kedalam plastik bening sebanyak setengah bagian lalu ikat ujungnya, dan perlu di perhatikan hingga udara benar benar tidak terdapat pada plastik tersebut. Hal ini dikarenan dedak akan berfermentasi.

Hasil dari fermentasi akan mengeluarkan gas sehingga perlu adanya ruang untuk gas hasil fermentasi. Kemudian Ikat ujung plastik bening dengan rafia dan simpan di tempat yang sejuk, dan tunggu selama 4-5 hari.

Fermentasi dedak atau bekatul dapat disimpan ditempat yang kemungkinan dapat  mengganggu proses fermentasi, seperti hewan ternak. Sebaiknya adonan ditutup dengan dedaunan atau bisa ditaburkan sisa- sisa sampah dapur seperti sisa makanan. Suhu maksimal tempat penyimpanan Maggot antara 30-38 derajat celcius.

tempat penyimpanan dianjurkan agar mandapat  sinar matahari yang cukup agar kandang tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk membantu proses penetasan telur .

Aroma yang dihasilkan dari fermentasi nantinya akan memancing lalat BSF untuk hinggap dan bertelur di sekitar dedak hasil fermentasi.

Lalat BSF nantinya akan bertelur pada media yang berfermentasi kurang lebih selama 1-3 hari. Kemudian telur-telur ini akan menetas. Kemudian Maggot yang sudah menetas bergerak dengan sendiri dan memakan makanan yang ada pada media fermentasi yang telah dipersiapkan. Dalam waktu 2-3 minggu Maggot akan tumbuh besar dan siap untuk dipanen.

Manggot yang selama ini dianggap sebagai  hewan yang menggelikan dan menjijikkan ternyata punya nilai jual yang cukup tinggi, harga Manggot yang siap diberikan untuk hewan ternak bisa berkisar antara 15-20 ribu perkilogram.

Selain itu Maggot ternyata memiliki minat pasar yang tinggi. Karena Maggot merupakan pakan hidup yang disukai ternak, dan juga memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga berguna untuk pertumbuhan hewan ternak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tertusuk Bulu Babi, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

  Wisata Aceh Timur memang menawarkan segudang pesona yang memikat mata. Namun, kamu juga harus berhati-hati dengan potensi bahaya dari biota penghuninya, bulu babi misalnya. Jika sudah tertusuk, duri hewan yang juga dikenal dengan nama landak laut ini bisa menyebabkan gejala ringan hingga parah. Lantas, gimanasih pertolongan pertama yang tepat ketika tertusuk bulu babi? Pada dasarnya, hewan laut terseram ini memiliki dua sistem pertahanan, yaitu duri dan pedicellariae. Duri yang menyelimuti semua bagian makhluk laut ini cukup tajam untuk menusuk kulit, namun juga mudah patah. Akibatnya, saat kamu tak sengaja tertusuk, patahan duri-duri bisa menancap dan tertinggal di kulit bagian dalam. Sistem pertahanan diri yang kedua adalah pedicellarie, yaitu organ halus yang terletak di antara duri-duri landak laut. Sistem ini berfungsi untuk melepaskan racun ketika bulu babi menempel pada suatu objek, termasuk ketika hewan laut satu ini tak sengaja kamu injak. Itulah mengapa perlu pertol

Ular Weling: Taksonomi, Karakteristik, Habitat, Mitos, Keunikan, dan Cara Penanganannya

Indonesia memiliki populasi ular yang sangat melimpah, menjadikannya salah satu negara dengan jumlah ular terbanyak di dunia. Hal ini disebabkan oleh iklim tropisnya dan keberadaan hutan tropis yang lembab. Karena kondisi tersebut, tidak mengherankan jika terdapat banyak kasus gigitan ular di Indonesia, bahkan beberapa di antaranya berakhir dengan kematian. Salah satu spesies ular berbisa yang sering terlibat dalam kasus gigitan di Indonesia adalah ular weling. Dalam artikel ini, penulis akan memberikan informasi mengenai taksonomi, karakteristik, habitat, mitos, keunikan, dan cara menangani ular weling. Yuk simak ulasannya secara lengkap di bawah ini. Taksonomi Ular Weling Berikut ini klasifikasi ular weling yang perlu diketahui: Kerajaan: Animalia (Hewan) Filum: Chordata (Kordata) Kelas: Reptilia (Reptil) Ordo: Squamata (Ular dan Kadal) Famili: Pythonidae (Ular Piton) Genus: Python Spesies: Python reticulatus Karakteristik/Ciri ciri ular weling Berikut ini ciri ciri umum ular weling

7 Fakta Unik Gajah Laut: Hewan Laut yang Berbelalai dengan Tubuh Besar

Gajah Laut, atau juga dikenal sebagai Elephant Seal dalam bahasa Inggris, adalah hewan laut yang memiliki daya tarik tersendiri karena keunikan dan keistimewaannya. Nama "gajah laut" diberikan karena hewan ini memiliki belalai yang panjang dan menyerupai belalai gajah sungguhan.  Gajah Laut adalah hewan laut yang memukau dan menarik perhatian para pengamat alam dan pecinta hewan. Keunikan mereka dalam hal ukuran tubuh, belalai, migrasi, dan perilaku sosial menjadikan mereka sebagai salah satu spesies hewan laut yang penuh misteri dan mengesankan. Tidak kalah jauh dengan gajah sumatera mamalia darat yang terancam punah. Meskipun mereka saat ini dilindungi oleh undang-undang dan usaha konservasi, tantangan terus menerus untuk menjaga kelangsungan hidup dan habitat alami mereka di tengah perubahan iklim dan ancaman manusia. Dalam artikel ini, Penulis akan memberikan ulasan mengenai fakta unik mengenai gajah laut yang berbelalai dengan tubuh besar dengan menyimak ulasannya secar