Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Cara Budidaya Maggot, Salah Satu Hewan Avertebrata

Cara Budidaya Maggot, Salah Satu Hewan Avertebrata


Cara Budidaya Mangot, Salah Satu Hewan Avertebrata

Cara Budidaya Maggot, Salah Satu Hewan Avertebrata

Maggot,  mendengar sebutannya mungkin orang belum mengetahui banyak akan hal ini, Namun dengan sebutan  belatung, mungkin sudah sering kita dengar dan lebih familiar karena dianggap oleh sebagian orang, Mangot merupakan hewan yang menjijikkan dan menggelikan.

Maggot atau yang lebih sering dipanggil dengan nama belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) dan memiliki bahasa latin Hermetia Illucens. maggot merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan mengalami metamorfosis menjadi lalat dewasa.

Maggot memiliki warna hitam, dan membuat kabanyakan orang menjadi merasa geli dan jijik. Tetapi kenyataannya  maggot memiliki potensi untuk dibudidayakan.

Bagi beberapa orang, budidaya Maggot merupakan potensi yang menggiurkan untuk dikembangkan. Terutama untuk pemanfaatan pakan alternatif bagi ternak.

Perkembangbiakan Maggot harus dilakukan pada media  yang bersih, yaitu pada media yang beraroma fermentasi sehingga lalat BSF tidak mengundang penyakit.

Budidaya maggot cukup mudah untuk dipelajari dan dikembangkan, mengingat Maggot berkembang biak dengan alami di alam, sehingga mudah untuk mendapatkannya.

Maggot mampu hidup dan bertahan pada lingkungan yang tropis, maupun subtropis sehingga sangat mudah dilakukan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Sebelum kita membahas lebih lanjut, kamu juga bisa sambil mendengarkan musik atau lagu chord dinda jangan marah marah ketika menyimak ulasan ini. Langsung saja yuk kita bahas.

 Langkah-langkah Budidaya Maggot

Beberapa tahapan perlu dipersiapkan dan dilakukan ketika mau memulai budidaya Mangot. Bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:

  • Dedak atau bekatul
  • EM4 atau bisa dengan bahan alternative lain seperti  yakult
  • Gula pasir 5 sendok makan
  • Air secukupnya
  • Penguat rasa makanan

Peralatan yang dibutuhkan

  • Ember
  • Tali untuk mengikat
  • Kantong plastik berwarna bening
  • Sisa sampah dapur

Adapun Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pertama, siapkan ember kecil dan isi dengan air sebanyak 1 liter. Tambahkan gula pasir dan EM4 atau yakult kemudian aduk hingga cukup rata.

kedua, siapkan ember besar dan isi dengan dedak lalu kemudian  tambahkan penyedap rasa dengan tujuan agar adonan memiliki aroma yang tajam untuk memancing lalat BSF.  Kemudian aduk hingga rata

ketiga, campur kedua adonan  dari ember kecil ke ember besar sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Kemudian pastikan kadar airnya pas, tidak basah dan tidak terlalu kering.

keempat, kemudian adonan tersebut dimasukkan kedalam plastik bening sebanyak setengah bagian lalu ikat ujungnya, dan perlu di perhatikan hingga udara benar benar tidak terdapat pada plastik tersebut. Hal ini dikarenan dedak akan berfermentasi.

Hasil dari fermentasi akan mengeluarkan gas sehingga perlu adanya ruang untuk gas hasil fermentasi. Kemudian Ikat ujung plastik bening dengan rafia dan simpan di tempat yang sejuk, dan tunggu selama 4-5 hari.

Fermentasi dedak atau bekatul dapat disimpan ditempat yang kemungkinan dapat  mengganggu proses fermentasi, seperti hewan ternak. Sebaiknya adonan ditutup dengan dedaunan atau bisa ditaburkan sisa- sisa sampah dapur seperti sisa makanan. Suhu maksimal tempat penyimpanan Maggot antara 30-38 derajat celcius.

tempat penyimpanan dianjurkan agar mandapat  sinar matahari yang cukup agar kandang tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk membantu proses penetasan telur .

Aroma yang dihasilkan dari fermentasi nantinya akan memancing lalat BSF untuk hinggap dan bertelur di sekitar dedak hasil fermentasi.

Lalat BSF nantinya akan bertelur pada media yang berfermentasi kurang lebih selama 1-3 hari. Kemudian telur-telur ini akan menetas. Kemudian Maggot yang sudah menetas bergerak dengan sendiri dan memakan makanan yang ada pada media fermentasi yang telah dipersiapkan. Dalam waktu 2-3 minggu Maggot akan tumbuh besar dan siap untuk dipanen.

Manggot yang selama ini dianggap sebagai  hewan yang menggelikan dan menjijikkan ternyata punya nilai jual yang cukup tinggi, harga Manggot yang siap diberikan untuk hewan ternak bisa berkisar antara 15-20 ribu perkilogram.

Selain itu Maggot ternyata memiliki minat pasar yang tinggi. Karena Maggot merupakan pakan hidup yang disukai ternak, dan juga memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga berguna untuk pertumbuhan hewan ternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]