Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Hewan avertebrata Belalang: Klasifikasi, Morfologi, dan Jenis

Hewan avertebrata Belalang: Klasifikasi, Morfologi, dan Jenis

Hewan avertebrata Belalang: Klasifikasi, Morfologi, dan Jenis

Belalang merupakan salah satu hewan avertebrata, dari kelompok arthropoda. Hewan ini termasuk kedalam jenis hewan herbivora, atau pemakan tumbuhan yang berasal dari Sub ordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Kamu dapat mengetahui lebih dalam lagi dengan mencarinya melalui mesin pencari yandex.

Pada bagian tubuh hewan avertebrata satu ini terdiri dari 3 bagian tubuh utama, yaitu kepala, dada (thorak), dan juga perut. Belalang dilengkapi dengan sepasang antena yang berukuran lebih pendek dengan ukuran tubuhnya. Selain itu belalang juga memiliki ovipositor pendek.

Hewan avertebrata satu ini dapat menghasilkan suara stridulasi, yaitu suara yang dihasilkan dari menggosokan femur belakang, terhadap sayap depan atau abdomen, sehingga ketika belalang terbang sayapnya akan mengeluarkan suara.

Pada umumnya hewan ini dapat terbang dengan menggunakan sayap yang ia miliki. Akan tetapi, terdapat beberapa jenis belalang yang tidak dapat terbang. Ketika Anda ingin membedakan antara belalang jantan dan betina, Anda dapat melihatnya dari ukuran tubuhnya.

Belalang betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari pada belalang jantan. Pada umumnya hewan avertebrata ini dapat dikonsumsi oleh manusia, akan tetapi mengkonsumsi belalang akan menimbulkan sejumlah efek samping, seperti alergi.

Klasifikasi Belalang

Kingdom  :  Animalia

Phylum  :  Artopoda

Class  :  Insecta

Ordo  :  Orthoptera

Sub-Ordo :  Caelifera

Family  :  Acrididae

Genus  :  Dissosteira

Spesies  :  Dissosterira carolina

Morfologi Belalang

Hewan ini memiliki bagian kaki belakang dan depan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Pada kaki bagian dapat berfungsi untuk berjalan, sedangkan kaki belalang bagian belakang dapat berfungsi ketika ia melompat.

Belalang termasuk kedalam hewan yang tidak memiliki telinga. Akan tetapi, ia dapat mendeteksi melalui getaran di udara, dengan sebuah alat sensor yang disebut dengan tympanum. Alat sensor ini terletak pada bagian tubuh abdomen pertama.

Hewan avertebrata satu ini memiliki 5 jumlah mata, terdiri atas 2 compound eye dan 3 ecelli. Sedangkan alat pernafasannya, belalang menggunakan trakea. Belalang termasuk kedalam serangga exoskeleton atau hewan yang memiliki kerangka luas.

Setelah mengetahui klasifikasi, dan morfologi dari belalang, berikut ini merupakan jenis-jenis belalang yang dapat dengan mudah Anda jumpai di Indonesia

4 Jenis Belalang yang Umum di Indonesia

1. Belalang Kayu

Belalang kayu dewasa, dapat memiliki ukuran hingga 85 mm. Belalang satu ini memiliki warna coklat tua. Saat muda belalang ini biasanya berwarna hijau, namun terkadang terdapat pola coklat dan oranye pada tubuhnya.

Selama musim dingin, belalang kayu akan berhibernasi, di habitatnya pada semak, dan pohon. Belalang kayu termasuk kedalam klasifikasi famili Acrididae. Hal ini karena belalang kayu memiliki antena yang pendek, dan terdapat Tympana pada segmen pertama abdomen.

2. belalang sembah

Belalang jenis ini masuk kedalam salah satu jenis ordo Mantodea. Balalang sembah memiliki sebuah kebiasaan untuk mengatupkan depannya, hingga menyerupai orang yang sedang menyembah.

Belalang sembah terdiri atas 2000 spesies, dan di kelompokkan dalam 9 Famili yang tersebar di seluruh dunia. 200 spesies diantaranya dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia, dengan satu spesies yang sangat terkenal yaitu Hierodula vitrea.

3. Belalang Hijau

Belalang hijau memiliki ciri khas tubuh berwarna hijau dan hewan ini masuk kedalam salah satu jenis hama. Belalang ini memiliki tubuh yang terdiri atas caput, toraks, dan abdomen.

Belalang hijau dapat merubah warna pada tubuhnya, dari berwarna hijau, menjadi warna coklat, ketika suhu pada lingkungan sekitarnya menjadi tinggi, salah satu contohnya pada kemarau panjang.

4. Belalang batu

Sesuai dengan namanya, belalang satu ini memiliki corak yang menyerupai batu, yang  memiliki dominan warna abu-abu, dengan bercak kehitaman. Belalang batu dewasa dapat memiliki ukuran hingga 2,5 cm, dan biasanya suka bertengger di helai daun hijau, maupun rumput.

Sekian artikel yang membahas salah satu hewan Avertebrata belalang, semoga penjelasan mengenai klasifikasi, morfologi, dan jenis belalang, dapat menjawab dari pertanyaan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]