Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Mengenal Avertebrata Bekicot : Kkasifikasi, Ciri-Ciri, dan Habitat

Mengenal Avertebrata Bekicot : Kkasifikasi, Ciri-Ciri, dan Habitat


Sobat pembaca tentunya sudah tak asing lagi dengan hewan avertebrata yang satu ini. Bekicot merupakan hewan lunak yang berasal dari kelompok moluska. Umumnya, hewan berlendir ini bisa ditemukan di area persawahan dan bebatuan dengan kondisi yang lembab.

Hewan ini juga kerap disebut sebagai salah satu hama karena memakan berbagai tanaman budidaya. Walaupun hewan berlendir ini banyak dijumpai di area pemukiman, ternyata satwa ini bukanlah spesies asli Indonesia.

Artikel ini akan membahas tentang bekicot. Tapi sebelum itu kamu juga bisa mengetahui agama deva mahenra, aktor muda asal Indonesia. Untuk lebih mengetahui tentang hewan avertebrata ini, simak penjelasan berikut.

Klasifikasi Bekicot

Hewan dengan nama latin Achatina fulica ini disebut juga siput darat yang berasal dari Afrika Timur. Moluska ini sudah menginvasif hampir keseluruh penjuru wilayah di dunia dan menyerang lahan-lahan pertanian.

Berikut ini adalah klasifikasi bekicot, yaitu :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Sytromatophora

Famili : Achatinidae

Genus : Achatina

Spesies : Achatina fulica

Ciri-Ciri Bekicot

Bekicot memiliki ciri khas yang membedakannya dengan kelompok gastropoda lainnya, yakni sistem pernafasan menggunakan pallium tipis yang dilengkapi pembuluh kapiler. Perbedaan lainnya yakni adanya sistem nervosium pada tubuhnya.

Umumnya, berat badan bekicot berkisar antara 150 hingga 200 gram dan panjang tubuh sekitar 90 hingga 130 mm. Avertebrata ini mempunyai alat indra berjumlah 4 yaitu mata, tentakel, ospharaduia, dan statocyt. Bekicot berjalan menggunakan perut yang dibantu dengan lendirnya.

Selain itu, Achatina fulica memikili beberapa ciri fisik, antara lain :

• Mempunyai cangkang yang keras

Bekicot memiliki penutup tubuh atau disebut cangkang yang keras. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari panas dan digunakan untuk melindungi diri dari musuh.

• Mempunyai 2 pasang tentakel

Tentakel pada bekicot berfungsi sebagai alat pendeteksi atau alat peraba dalam mencari makanan. Di tiap pasang tentakel panjang atau yang kerap disebut antena bekicot, terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui dan mendeteksi terang dan gelap.

• Mempunyai lendir

Hewan avertebrata ini menghasilkan lender yang berfungsi untuk mempermudah pergerakan bekicot keluar dan masuk dari cangkangnya serta mempermudah bekicot untuk berjalan.

• Mempunyai sepasang statokis di bawah kaki

Sepasang statotik yang terdapat pada kaki bekicot berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan tubuhnya.

Habitat Bekicot

Hewan bercangkang ini memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik pada berbagai kondisi lingkungan.  Bekicot menyukai lingkungan yang lembab dan menghindari terkena paparan sinar matahari langsung.

Habitat yang paling cocok untuk hewan avertebrata ini adalah kawasan tropis yang basah atau lembab dengan suhu sekitar 7,22 derajat Celcius dan pH lingkungan antara 7 sampai 8. Hewan ini juga biasa menempel di tanah, bebatuan, batang pohon, ataupun dedaunan.

Itulah tadi penjelasan mengenai bekicot, selamat membaca. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi seluruh pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]