Siapa yang tak kenal dengan lebah, salah satu hewan penghasil madu yang banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat. Lebah memang sangat erat kaitannya dengan madu, namun tak semua lebah dapat mengahasilkan madu yang aman dikonsumsi manusia atau makhluk hidup lain.
Adapun lebah yang dapat menghasilkan madu yang aman di
konsumsi masyarakat adalah lebah madu. Hewan yang satu ini merupakan hewan
penghasil madu yang termasuk serangga dalam keluarga Apidae.
Lebah madu sendiri adalah serangga sosia dan kooperatif. Mereka
diketahui bekerjasama dalam sebuah koloni yang besar. Berikut ini adalah
seputar informasi mengenai lebah madu yang bisa Kamu ketahui. Simak sampai
habis ya!
Klasifikasi Lebah Madu
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Famili: Apidae
Upafamili: Apinae
Genus: Apis
Jenis-Jenis Lebah Madu
1. Apis Cerana
Apis Cerana banyak tersebar di Asia, diantaranya ditemukan
di Indonesia, Afganistan, Cina dan Jepang.
Jenis lebah madu ini bisa dibudidayakan baik secara tradisional mapun
secara moderen dalam sebuah kotak yang bisa dipindah-pindahkan. Dalam satu
kotak (stup) lebah ini bisa dipanen sebanyak tiga kali dengan produksi madu 2-5
kg per tahun.
Jika dibandingkan dengan jenis lebah madu budidaya lainnya,
seperti Apis mellifera, lebah ini dinilai kurang produktif. Selain itu, Apis
cerana dipandang memiliki sifat sedikit ganas sehingga hewan ini sedikit sulit
untuk diternakkan
2. Apis Dorsata
Jenis lebah madu ini hanya terdapat di hutan daerah
subtropis dan tropis Asia, termasuk salah satunya di Indonesia. Apis dorsata
selama ini belum bisa dibudidayakan. Produksi madu dari lebah ini masih diambil
dari hutan, oleh karenanya sering disebut madu hutan.
Ukuran tubuh Apis dorsata lebih besar dibanding madu jenis
lainnya. Racun sengatannya pun lebih menyakitkan dibanding jenis lebah budidaya
lainnya. Lebah madu ini membuat sarang secara tunggal, biasanya bergantung pada
cabang pohon atau tebing. Diperkirakan
dalam satu koloni, madu yang diproduksi bisa mencapai 15-25 kg per
tahun.
3. Apis florea
Lebah ini bisa ditemukan di Indonesia, Oman, Iran dan India. Apis florea termasuk lebah liar yang tidak biasa dibudidayakan. Masyarakat di Indonesia sering menyebut lebah ini dengan sebutan tawon. Lebah ini bisa hidup berdampingan dengan Apis dorsata, Apis melleifera dan Apis cerana.
Produktivitas madunya relatif kecil hanya sekitar 1-3 kg per
koloni per tahun. Di pasaran produk dari jenis lebah madu Apis florea dikenal
sebagai madu lanceng.
4. Apis mellifera
Lebah madu jenis ini menjadi favorit para peternak lebah.
Produksi madunya sangat tinggi, satu koloni bisa mencapai 35-40 kg per tahun.
Apis mellifera dipercaya berasal dari Eropa, tepatnya dari daerah Italia,
Yunani dan Perancis. Lebah ini mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap
berbagai jenis iklim.
Apis mellifera mulai diperkenalkan ke Indonesia oleh orang
Belanda pada tahun 1841 dan berkembang hingga saat ini.
Fakta Menarik Lebah Madu
1. Lebah madu hidup puluhan juta tahun yang lalu
Lebah madu telah hidup selama sekitar 30 juta tahun. Jenis
lebah ini merupakan satu-satunya serangga di dunia yang mampu memproduksi
makanan yang dikonsumsi manusia, yaitu madu.
2. Lebah madu betina menjadi pekerja
Lebah madu memiliki rentang hidup rata-rata 6 sampai 8
minggu atau 2,5 sampai 4 bulan. Menariknya adalah semua pekerjaan dalam koloni
lebah dilakukan oleh para lebah betina.
Pembagian tugas pun dilakukan dengan sangat teratur,
misalnya ada yang merawat larva lebah, membangun sarang, membersihkan sarang,
melindungi sarang, mencari makanan, dan mengumpulkan nektar.
3. Lebah madu jantan tidak memiliki sengat
Pada dasarnya, lebah jantan tidak memiliki sengat dan juga
tidak menghasilkan madu. Lebah jantan tidak melakukan apa-apa,
bermalas-malasan, dan tidak membantu sama sekali pekerjaan lebah betina. Lebah
jantan hanya memiliki satu tujuan hidup,
yaitu kawin dengan lebah ratu.
Menariknya lagi, perkawinan lebah madu adalah contoh
dramatis dari bunuh diri seksual. Lebah jantan akan mati setelah kawin dengan
lebah ratu. Pasalnya, untuk bisa kawin dengan lebah ratu, maka lebah jantan
harus bersaing untuk mendapatkan kesempatan tersebut, dan hal ini berlangsung
di udara.
4. Lebah madu mati setelah menyengat
Lebah madu dapat menyengat manusia dengan cara menyuntikkan
jarum lebah ke kulit manusia dan meninggalkan cairan racun yang menyebabkan
kulit menjadi merah dan bengkak. Si lebah madu yang sudah menyengat tadi akan
melarikan diri, kemudian lemas dan mati.
5. Lebah madu terbang berdasarkan cuaca
Lebah madu adalah serangga yang lihai dalam mendeteksi
perubahan tekanan udara. Pada saat hujan atau tekanan udara turun, maka lebah
akan tetap tinggal di sarangnya.
Lebah akan tetap mengelompok dengan koloninya agar tetap
dalam keadaan hangat. Mereka akan menggunakan madu sebagai makanan mereka
selama tinggal di sarang sampai cuaca normal kembali untuk mereka mencari
nektar.
7. Lebah Ratu adalah ibu semua lebah
Seekor ratu lebah dapat bertelur hingga 2500 butir telur
sehari dan lebih dari satu juta telur seumur hidupnya. Masa hidup lebah ratu
berkisar antara 2 sampai 3 tahun dan selama hidupnya hanya dihabiskan untuk
kawin dan bertelur. Setiap telur akan menetas menjadi larva selama 3 hari.
Larva lebah selanjutnya akan dirawat oleh lebah perawat
dengan diberi susu khusus yang disebut I. Larva tersebut kemudian menjadi pupa
dan akhirnya berkembang menjadi lebah dewasa.
Demikianlah informasi seputar klasifikasi, jenis dan fakta
menarik tentang lebah madu. Kamu pasti sudah tahu bukan sumber dari madu yang
sering Kamu konsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar