Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Lobster | Klasifikasi, Morfologi dan Habitatnya

Lobster | Klasifikasi, Morfologi dan Habitatnya

 


Lobster merupakan salah satu yang mungkin sudah banyak dikenal oleh sebagian besar masyarakat. Pasalnya, hewan satu ini memang menjadi primadona atau incaran masyarakat untuk dikonsumsi. Salah satu aktris yang suka memakan hewan ini adalah Shenina Cinnamon.

Lobster sendiri adalah hewan avertebrata anggota Filum Arthopoda yang hidup di dalam air. Hewan ini merupakan sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Di perairan Indo-Pasific Barat terdapat 11 spesies lobster dan 6 di antaranya berada di perairan Indonesia. Adapun ke enam spesies tersebut, yakni Panulirus homarus, Panulirus panicillatus, Panulirus cygnus, Panulirus polyphagus, Panulirus versicolor dan Panulirus ornatus.

Klasifikasi Lobster

Kingdom: Animalia

Phylum: Anthropoda

Class: Malacostraca

Ordo: Decapoda

Family: Panulirudae

Genus: Panulirus

Spesies: Panulirus versicolor

Morfologi Lobster


Tubuh lobster terbagi menjadi dua bagian, yaitu kepala dada (chepalothoraks) dan badan. Kemudian, Chepalothoraks diselubungi oleh karapas yang memanjang dari somit terakhir sampai mata, kadang-kadang membentuk rostrum yang menonjol di atas mata. Pada bagian lateral, karapas menutupi ruang branchial sehingga melindungi insang.

Chepalothoraks terdiri atas 14 somit yang mengalami fusi, masing-masing dengan sepasang kaki gerak, 6 somit pertama terdiri dari chepalon, dan 8 terakhir pada thoraks). Kaki gerak pada thoraks mencakup mata, antena dan antenula, mulut, serta 5 pasang kaki jalan.

Lobster memiliki mata yang cukup besar dan berupa mata majemuk yang terdiri dari ribuan mata yang didukung oleh tangkai mata (stalk). Pergerakan mata bisa dilakukan dengan cara memanjang dan memendek.

Namun pada beberapa jenis lobster yang matanya tidak bisa digerakkan sama sekali atau bahkan sama sekali tidak ada. Lobster memiliki 2 pasang antena (sungut), satu pasang berukuran pendek (antennula) dan satu pasang lainnya berukuran lebih panjang yang berada dibagian luar.

Antena pendek berfungsi sebagai sensor kimia dan mekanis, yaitu alat perasa air atau makanan. Antena panjang berfungsi sebagai alat peraba, perasa dan pencium. Selain itu antena juga digunakan sebagai alat proteksi.

Bagian mulut pada lobster mencakup mandibel, maksila, dan maksiliped. Mulut berfungsi untuk menghancurkan makanan dengan cara menggerakkan dari samping kiri ke samping kanan. Pada bagian perut terdapat 5 pasang kaki renang. Dibandingkan kaki jalan dan capit, ukuran kaki renang jauh lebih kecil dan pendek. Pada lobster betina, 4 pasang kaki renangnya bisa digunakan untuk memegangi telur yang melekat pada perutnya.

Masing-masing kaki tersebut akan bertautan melingkari kumpulan telurnya. Saat menggendong telur, kaki ini terkadang bergerak seperti gerakan mengipas. Gerakan tersebut dapat memberikan suplai oksigen yang dibutuhkan untuk telur yang digendongnya.

Habitat Lobster


Habitat lobster pada umumnya adalah di perairan pantai yang banyak terdapat bebatuan atau terumbu karang. Terumbu karang ini disamping sebagai barrier (pelindung) dari ombak, juga sebagai tempat bersembunyi dari predator, serta sebagai daerah pencari makan.

Secara umum, habitat spiny lobster memiliki karakteristik yang sama, baik jenis lobster yang berada di pantai Utara Jawa dan sebarannya di dunia. Habitat lobster adalah daerah-daerah yang banyak terdapat karang-karang, terumbu karang, batuan granit, atau batuan vulkanis.

Selain itu, habitat lobster yang lainnya adalah danau, rawa, atau sungai air tawar. Habitat alam yang ditempati lobster juga diketahui harus dilengkapi tumbuhan air atau tumbuhan darat yang memiliki akar atau batang terendam air dan daunnya berada di atas permukaan air.

Beberapa spesies lobster hidup dengan suhu air minimum 8◦C. Namun banyak spesies lobster dapat hidup di lingkungan dengan suhu air 26-30◦C). Lobster umumnya aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal) dan juga termasuk jenis pemakan segala.

Nah, itulah informasi seputar klasifikasi, morfologi dan habitat lobster yang bisa kami sajikan. Semoga tulisan di atas bisa menambah wawasanmu mengenai hewan avertebrata yang satu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]