Langsung ke konten utama

Anjing Laut: Ciri-ciri, Jenis-jenis dan Makanannya

Anjing laut adalah mamalia laut yang terkenal dengan wajah mereka yang manis dan rambut panjang di kepala mereka. Mereka adalah bagian dari famili Otariidae dan Phocidae dan ditemukan ditemukan di perairan laut dan samudara di seluruh dunia dari Artik hingga Antartika. Selain itu Anjing laut dikenal dengan kemampuan berenang yang luar biasa dan kemampuan menyelam yang dalam. Hewan laut dikenal memiliki kulit yang tebal dan halus, serta bentuk tubuh yang khas. Mereka dapat mencapai panjang hingga 11 kaki dan berat hingga 1 ton. Hewan laut ini juga mempunyai kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh mereka, dengan menggunakan lapisan lemak tebal di bawah kulit mereka. Namun, tidak semua mengenal bagaimana ciri-ciri, jenis-jenis dan makanan anjing laut. Yuk simak ulasannya dibawa ini. Ciri-ciri Anjing Laut Berikut ini beberapa ciri ciri dari anjing laut yang perlu kita ketahui: 1. Rambut panjang Salah satu ciri ciri anjing laut yang paling terkenal adalah rambut panjang mereka

Ciri – Ciri dan Klasifikasi Filum Annelida

Berasal dari kata annulus dan oidus. Annulus artinya cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan oidus artinya bentuk. Dengan demikian, Annelida merupakan hewan yang memiliki bagian tubuh berupa cincin atau gelang. Tubuh dilapisi oleh kutikula, bersegmen, dan dibatasi oleh sekat yang berbentuk seperti cincin atau gelang.

Filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah, pacet dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut.

Klasifikasi Filum Annelida

Secara tradisional filum Annelida dibagi ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan jumlah relatif "rambut" yang terbuat dari kitin (seta) pada tubuh mereka, yaitu:

1. Polychaeta: Cacing yang memiliki jumlah seta banyak per segmen. Setiap segmen tubuh memiliki sepasang tonjolan berdaging disebut parapodia yang menopang banyak seta. Contoh: cacing yang hidup di laut, seperti cacing palolo.

2. Oligochaeta: Cacing yang memiliki jumlah seta sedikit per segmen. Contoh: cacing tanah.

3. Hirudinea: Cacing yang tidak memiliki seta dan memiliki alat penghisap. Cacing ini menghasilkan zat anti koagulan (anti pembekuan darah) dan anti pembengkakan. Contoh: lintah.

4. Errantia: merupakan kelompok Annelida yang jumlahnya besar dan bervariasi, kebanyakan merupakan organisme yang hidup di laut. Seperti namanya, banyak dari hewan ini yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, baik dengan berenang ataupun melayang terbawa arus.

5. Sedentaria: merupakan kelompok Annelida yang cenderung kurang aktif bergerak seperti Errantia. Beberapa jenis cacing ini mengubur dirinya di sedimen laut atau tanah. Lintah dan cacing tanah merupakan kelompok ini.

Ciri-Ciri Annelida

1. Annelida memiliki bagian tubuh berupa cincin atau gelang. Tubuh dilapisi oleh kutikula, bersegmen, dan dibatasi oleh sekat yang berbentuk seperti cincin atau gelang.

2. Bentuk tubuh simetri bilateral, yaitu mempunyai dua bagian sisi yang sama. Merupakan hewan triploblastik selomata

3. Hewan triploblastik selomata, yaitu memiliki rongga tubuh sejati yang tersusun dari 3 lapisan jaringan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

4. masing-masing segmen tubuh terdapat organ ekskretoris berupa metanephridia bersilia yang disebut nefrostom.

Peranan Annelida Bagi Kehidupan

Annelida dapat berperan menguntungkan maupun merugikan bagi kehidupan. Berikut merupakan contoh peranan Annelida yang menguntungkan:

1. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.

2. Dapat digunakan sebagai pupuk.

3. Dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan.

4. Dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran air.

5. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah sebagai tempat berkembangbiak cacing tanah.

6. Dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik.

7. Hirudinea dapat digunakan untuk terapi pada manusia dengan cara menyedot darah kotor pada bagian tubuh tertentu.

Peranan Annelida yang Merugikan:

1. Menyebabkan penyakit anemia (kekurangan sel darah merah).

2. Menyebabkan penyakit cacing hati, cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi pada makhluk hidup lain.

Demikian informasi mengenai filum annelida yang menarik untuk diketahui. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sotong: Klasifikasi, Ciri Ciri, serta Manfaatnya

Sotong merupakan salah satu hewan yang hidup di daerah perairan, khususnya laut, sungai, dan danau. Hewan ini bisa Kamu temukan di hampir seluruh daerah perairan yang berukuran luas, baik air tawar, payau, maupun asin, pada kedalaman yang bervariasi. Namun, hewan peraian satu ini kerap kali disalahartikan oleh masyarakat umum sebagai cumi-cumi. Padahal, keduanya adalah dua jenis hewan yang berbeda. Dimana, sotong memiliki tubuh berbentuk pipih, sedangkan cumi-cumi memiliki bentuk silinder . Selain itu, cangkang dalam sotong tersusun atas kapur yang keras, berbanding terbalik dengan cumi-cumi yang memiliki cangkang yang lunak. Klasifikasi Sotong Kingdom : Animalia Filum : Moluska Kelas : Cephalopoda Sub kelas : Coleoidea Ordo : Sepioidea Genus : Sepia Spesies : Sepia Sp. Ciri-Ciri dan Keunikan Sotong Sotong memiliki delapan lengan, dan dua tentakel yang dilengkapi dengan pengisap untuk menangkap mangsanya. Mereka umumnya mempunyai ukuran antara 15-25 cm, deng

Mengenal Avertebrata Laba-Laba : Klasifikasi, Ciri-Ciri, dan Keragamannya

Kamu tentu sudah tak asing lagi dengan hewan yang satu ini. Laba-laba merupakan sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda). Hewan ini memiliki dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak memiliki mulut pengunyah, tidak memiliki sayap, serta memiliki jaring perekat. Semua jenis laba-laba tergolong ke dalam ordo Araneae bersamaan dengan kalajengking, tungau, ketonggeng, dan semua hewan berkaki delapan. Bidang ilmu yang memperlajari tentang laba-laba disebut dengan arachnologi. Araneae adalah ordo terbesar dalam arachnida dan masuk dalam peringkat ke tujuh dari total keragaman spesies seluruh ordo organisme. Hewan ini dapat ditemukan dengan mudah di seluruh dunia di setiap benua kecuali Antartika dan telah bertahan lama di hampir semua habitat kecuali kolonisasi udara dan laut. Hewan berkaki delapan ini memangsa serangga dan hewan-hewan kecil lainnya atau kerap disebut jenis karnivora. Terkadang, ia juga bersifat kanibal jika tidak menemukan mangsa lainnya. Laba-laba mempunyai bisa yang berfung

Mengenal Avertebrata Bekicot : Kkasifikasi, Ciri-Ciri, dan Habitat

Sobat pembaca tentunya sudah tak asing lagi dengan hewan avertebrata yang satu ini. Bekicot merupakan hewan lunak yang berasal dari kelompok moluska. Umumnya, hewan berlendir ini bisa ditemukan di area persawahan dan bebatuan dengan kondisi yang lembab. Hewan ini juga kerap disebut sebagai salah satu hama karena memakan berbagai tanaman budidaya. Walaupun hewan berlendir ini banyak dijumpai di area pemukiman, ternyata satwa ini bukanlah spesies asli Indonesia. Artikel ini akan membahas tentang bekicot. Tapi sebelum itu kamu juga bisa mengetahui agama deva mahenra , aktor muda asal Indonesia. Untuk lebih mengetahui tentang hewan avertebrata ini, simak penjelasan berikut. Klasifikasi Bekicot Hewan dengan nama latin Achatina fulica ini disebut juga siput darat yang berasal dari Afrika Timur. Moluska ini sudah menginvasif hampir keseluruh penjuru wilayah di dunia dan menyerang lahan-lahan pertanian. Berikut ini adalah klasifikasi bekicot, yaitu : Kingdom : Animalia Filum : Mollusca Kelas