Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

7 Fakta Unik Binatang Ubur-Ubur

7 Fakta Unik Binatang Ubur-Ubur


Pasti anda sudah pernah melihat ubur-ubur di TV, internet dan buku pelajaran. Tetapi saya yakin pasti banyak diantara sahabat yang belum pernah melihat secara langusng binatang yang tidak memiliki tulang belakang ini. Bentuknya lembek seperti jelli, tetapi memiliki sengatan listik yang kuat. Binatang ini keliahatan tidak berdaya tetapi memiliki senjata yang mematikan.

Ubur-ubur adalah binatang laut yang tidak  memiliki tulang belakang. Ubur-ubur yang dimaksud di sini adalah hewan dari kelas Schypozoa, sehingga sering disebut ubur-ubur sejati agar tidak dibingungkan dengan hewan lain yang juga disebut ubur-ubur seperti: Ctenophora (ubur-ubur sisir) dan Cubozoa (ubur-ubur kotak). Sebagai bagian dari Cnidaria, ubur-ubur ini memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip yang menempel di dasar laut dan medusa yang dapat berenang bebas dan berbentuk cangkir terbalik.

Sebelum kita melanjutkan pembahasan kita, ada baiknya kamu mendengarkan musik ada lagu chord runtah sembari membaca artikel ini. Langsung saja kita simak yuk.

Fakta Unik Ubur-ubur

Bentuk tubuh dasar

Ubur-ubur dewasa memiliki dua bentuk tubuh dasar, yakni :

  1. Medusa yang dapat berenang bebas (motil) dan
  2. Polip yang menempel pada substrat (sesil).

Kedua bentuk tubuh tersebut memiliki simetri radial. Hewan ini tidak punya kepala dan mulut bahkan anusnya terletak di lubang yang sama, sisi yang dekat mulut disebut oral dan sebaliknya disebut aboral. Ubur-ubur memiliki tentakel yang dipenuhi nematosista di sisinya. Medusa memiliki mesoglea yang tebal dan elastis, sehingga medusa dapat meluncur di air dan bentuknya kembali seperti semula.

Lapisan sel

Ubur-ubur dikenal juga dengan binatang diploblastik, dengan kata lain mereka mempunyai dua lapisan sel utama, sedangkan binatang yang lebih kompleks adalah triploblastik yang mempunyai tiga lapisan utama. Dua lapisan sel utama ubur-ubur adalah eksoderm di lapisan luar dan gastroderm di bagian dalam, di laposan tengahnya adalah mesoglea yang berfungsi sebagai rangka.

Nematosista

Sel yang berfungsi menusuk dan menyuntikkan racun pada mangsanya adalah sel Nematosista. Nematosista terdiri atas organel knida atau knidosista yang berbentuk kapsul serta gulungan benang yang berisi racun.  Di ujung benang terdapat kait yang dapat menusuk mangsa. Nematosista memiliki silia atau rambut halus yang disebut knidosil, terakhir adalah operkulum sebagai penutup knida. Ini digunakan untuk memicu tembakan.

Terdapat beberapa hipotesis tentang hal ini:

  • Benang tersebut mungkin adalah sebuah pegas, yang dapat meregang dengan cepat ketika operkulum terbuka
  • Perubahan zat kimia di dalam sel ketika pemicu aktif, sehingga terjadi tekanan osmosis yang menyebabkan air masuk lewat membran dan memaksa benang untuk ditembakkan
  • Saat pemicu aktif knida berkontraksi secara cepat sehingga tekanan di dalam kapsul meningkat

Sayangnya nematosista hanya dapat digunakan sekali, tetapi dapat diganti dalam waktu 48 jam. Untuk menghindari tembakan yang sia-sia digunakanlah kombinasi dua pemicu, sel indra untuk mendeteksi zat kimia di air dan silia untuk merespon kontak, nematosista biasanya terhubung oleh saraf, sehingga ketika salah satu ditembakkan yang lain juga akan terpicu. Nematosista adalah senjata yang sangat efektif. Satu tembakan nematosista mampu melumpuhkan arthropoda dan ikan kecil.

Pergerakan

Ubur-ubur bergerak menggunakan otot yang menarik tubuhnya, sehingga air di dalam rongga tubuhnya akan keluar dan mendorongnya. Mesoglea ubur-ubur yang elastis mengembalikan bentuknya seperti semula dan ubur-ubur dapat mengulangi gerakannya lagi.

Sistem saraf dan indra

Fakta unik lainnya adalah Ubur-ubur tidak punya otak atau sistem saraf pusat. Akan tetapi mereka punya jaring saraf yang terdiri dari neuron yang dapat merespon pada berbagai rangsangan. Knidosit-nya memiliki silia yang dapat mendeteksi kontak fisik dan indra yang dapat mendeteksi zat kimia seperti bau, kombinasi ini memungkinkan knidosit menembak sasaran yang tepat. Knidosit juga terangsang dan ikut menembak apabila knidosit di dekatnya juga menembak.

Sistem pencernaan dan ekskresi

Ubur-ubur mendapat makanan dengan berbagai cara: predasi atau berburu mangsa, menyerap zat organik yang larut di air, menyaring partikel makanan di air, dan mendapatkan nutrisi dari alga simbiotik di dalam selnya. Kebanyakan Ubur-ubur mendapatkan makanan lewat predasi, beberapa Cnidaria yang bersimbiosis dengan alga memberikan perlindungan, karbon dioksida dan tempat yang terkena cahaya matahari bagi alganya.

Reproduksi

Pada (Ubur-ubur) dan Cubozoa (Ubur-ubur kotak), larvanya berenang sampai mendapatkan tempat yang cocok untuk menempel, kemudian larva tumbuh menjadi polip. Polip tumbuh besar sampai dewasa kemudian menarik tentakelnya serta memotong tubuhnya secara horizontal, proses ini disebut strobilasi. Bagian yang terpotong berenang bebas sebagai medusa muda. Medusa tumbuh sampai dewasa sedangkan polip melanjutkan proses strobilasi. Medusa dewasa memiliki kelenjar reproduksi di gastroderm-nya, kelenjar ini dapat menghasilkan sel telur atau sperma yang dapat dikeluarkan saat musim kawin. Telur yang dibuahi menjadi larva dan memulai daur hidupnya lagi.

Sekian fakta unik binatang ubur-ubur, kamu juga dapat mengetahui lagu chord satu rasa cinta lagi booming hari-hari ini, semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]