Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Siput Laut: Klasifikasi, Morfologi, dan Jenis-Jenisnya

Siput Laut: Klasifikasi, Morfologi, dan Jenis-Jenisnya

 


Siapa yang tidak kenal dengan siput laut? Salah satu hewan avertebrata dari anggota kelas moluska Gastropoda. Hewan satu ini bisa Kamu temui di beberapa tempat, mulai dari parit, daerah gurun , bahkan laut terdalam.

Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai siput laut. Simak sampai habis ya!

Klasifikasi Ilmiah Siput Laut

Kingdom:                     Animalia

Phylum:                       Mollusca

Kelas:                          Gastropoda

Ordo:                           Ophistobranchia

Sub ordo:                    Nudibranchia

Family:                        Turritellidae

Sub family:                  Cerithioidea

Genus:                        Turritella

Spesies:                      T. Banksii

Morfologi Siput Laut

Hewan yang satu ini umumnya memiliki warna tubuh hijau cerah. Hal itu lantaran siput laut dewasa  memiliki kandungan kloroplas di dalam sel-selnya. Namun, warna tubuh mereka terkadang bisa berganti menjadi sedikit kemerah-merahan atau abu-abu.

Lain hal dengan siput kecil yang memiliki warna coklat dengan bintik kemerahan karena belum dapat makanan tumbuhan, sehingga tubuhnya belum memiliki kandungan kloroplas.

Siput laut dapat hidup hingga memiliki ukuran terbesar yakni dengan panjang 60mm, akan tetapi sebagian besar peneliti hanya menemukan siput laut antara 20mm sampai 30mm.

 Berbeda dengan si

Jenis-Jenis Siput Laut

Bagaimana, sekarang Kamu tentu telah mengetahui banyak hal tentang siput bukan? Itulah seputar informasi yang bisa Kami berikan seputar klasifikasi dan fakta menarik seputar siput. Semoga bermanfaat!

1. Haliotis squamata


Haliotis squamata atau yang populer dengan nama abalon, adalah siput laut yang bisa dimakan. Abalon memiliki tekstur yang kenyal seperti permen karet. Namun, hewan ini tidak memiliki rasa dari dagingnya yang  bisa Kamu nikmati.

Akan tetapi, Abalon merupakan menu mewah karena dijual dengan harga selangit yaitu mencapai Rp337 ribu per kilogram bahkan bisa lebih.

2. Conus Magus


Conus magus memiliki cangkang kerucut dan termasuk dalam Famili Conidae. Genus Conus cukup besar, terdiri dari lebih dari 803 spesies yang semuanya karnivora. Spesies ini tersebar luas di Pasifik tropis dan Samudra Hindia, paling sering berada di terumbu karang.

Jenis Conus magus merupakan hewan pemakan ikan. Conus magus mengandalkan racunnya untuk melumpuhkan mangsanya. Namun racun Conus juga dapat dimanfaatkan di industri farmasi sebagai penghilang rasa sakit yang bermanfaat bagi penderita kanker dan HIV.

3. Buccinum undatum


Buccinum undatum adalah spesies yang menghuni wilayah pesisir Samudra Atlantik utara, serta di pantai timur dan di pantai barat. Hewan ini hidup di air dingin dengan kandungan garam sekitar 2 hingga 3 persen.

Hewan yang juga disebut whelk ini hidup di tanah yang berbeda, tetapi sering ditemukan di tanah lunak. Misalnya kedalaman antara 5 dan 200 meter. Semakin tua buccinum undatum, semakin dalam ia tinggal. Sementara yang lebih muda tinggal di dekat pantai.

Seperti kebanyakan hewan lainnya yang bercangkang, hewan ini memiliki tutup (operculum) di ujung kakinya. Gunanya untuk menutup lubang cangkang ketika ia menarik diri ke dalam cangkang.

4. Littorina littorea


Littorina littorea jumlahnya sangat melimpah di Atlantik Utara dan Amerika Utara bagian timur. Spesies ini kurang mencolok dalam warna, biasanya putih keabu-abuan dengan garis merah.

5. Siput Laut Biru


Berbeda dari lainnya, jenis yang satu ini terlihat indah namun berbahaya. Hal tersebut dikarenakan sengatan dari siput laut naga biru yang memiliki tubuh empuk ini seperti sengatan naga.

Meski demikian, hewan ini jarang ditemukan di Indonesia. Hewan dengan nama ilmiah Glaucus atlanticus hidup di perairan beriklim sedang dan tropis. Habitat mereka paling banyak tersebar di pantai timur dan selatan Afrika Selatan, perairan Eropa, pantai timur Australia, dan Mozambik.

Hewan ini dikenal jinak. Namun ketika diganggu apalagi ada yang menyentuh keras tubuhnya, ia bisa menyengat. Sengatannya sangat menyakitkan dan berbahaya karena menimbulkan membengkak.

Nah, itulah informasi seputar klasifikasi, morfologi dan jenis-jenis siput laut yang bisa Kamu ketahui. Semoga tulisan ini bisa menambah lebih banyak pengetahuanmu seputar siput laut. Semoga bermanfaat!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]