Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Fakta Menarik Tentang Terumbu Karang

Fakta Menarik Tentang Terumbu Karang


Saat berwisata ke daerah pesisir, kita pasti ingin melihat keindahan terumbu karang yang ada di tempat tersebut. Tapi, selain melihat keindahan para terumbu karang, kamu juga harus tahu fakta unik seputar terumbu karang, nih.

1. Mula Terbentuknya Terumbu Karang

Pada 450 juta tahun yang lalu, simbiosis antara hewan karang dan alga zooxanthellae telah dimulai. Dalam simbiosis itu, karang menyediakan tempat tinggal untuk alga. Lalu, alga membuat makanan dengan cara melakukan fotosintesis.

Nah, simbiosis itulah yang menjadi awal mula terbentuknya terumbu karang di dalam laut. Indonesia merupakan salah satu negara dengan terumbu karang yang cukup banyak. Terumbu karang yang indah dan beragam itu telah menghiasi perairan Indonesia sejak lama.

Selain itu, terumbu karang tersebut juga menjadi tempat tinggal bagi beberapa jenis hewan laut. Pertumbuhan terumbu karang di perairan Indonesia cukup cepat, karena suhu perairan Indonesia berada di antara 21 – 29 derajat celcius. Jadi, kita harus bangga dan bersyukur dengan keadaan alam Indonesia yang luar biasa ini.

Bintang Laut Mahkota Duri Pemangsa Terumbu Karang

Bintang laut mahkota duri adalah salah satu hewan laut yang suka memakan terumbu karang. Dalam satu tahun, seekor mahkota duri bisa memakan terumbu karang sebanyak 5-6 meter persegi. Karena konsumsi karang mereka cukup banyak, maka jumlah mahkota duri dalam satu hektar terumbu karang tidak boleh lebih dari 10 ekor.

Jika jumlahnya mencapai ribuan, maka terumbu karang akan rusak fatal, bahkan bisa mati mendadak. Jika sudah rusak, area terumbu karang itu baru bisa tumbuh lagi 10-15 tahun kemudian. O iya, sejak tahun 90-an, sebagian besar karang di Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran, dan Pantai Bama sudah habis dimangsa oleh bintang laut mahkota duri ini.

Aktifitas Manusia Bisa Merusak Terumbu Karang

Selain bintang laut mahkota duri, beberapa aktivitas manusia juga bisa merusak terumbu karang, lo. Beberapa nelayan masih menangkap ikan dengan pukat, cara ini bisa membuat karang terbabat dan akhirnya rusak. dan ada juga nelayan yang menangkap ikan dengan cara diracun.Padahal racun itu akan merusak karang dan membuat ikan tersebut tidak sehat untuk dikonsumsi. 

Selain pukat dan racun, ada juga nelayan yang menangkap ikan dengan bom, padahal ledakan bom itu akan merusak terumbu karang. O iya, 80 % karang yang ada di perairan Indonesia telah rusak karena bom untuk menangkap ikan.

Hal lain yang merusak dan menghambat pertumbuhan karang adalah aktivitas pembangunan di sekitar pesisir pantai dan pembuangan limbah pupuk ke laut. Sekadar informasi saja, limbah pupuk itu bisa menyebabkan sedimen di permukaan karang. Padahal, karang memerlukan cahaya matahari penuh agar bisa tumbuh.

Perubahan Iklim dan Fungsi Terumbu Karang

Perubahan iklim sudah mulai terasa. Hujan di pertengahan tahun, suhu yang semakin panas, dan perubahan-perubahan lainnya merupakan beberapa efek dari perubahan iklim. Perubahan iklim juga bisa mengganggu terumbu karang. Perubahan iklim membuat suhu udara dan suhu air naik. Pertambahan suhu air itu bisa membuat karang-karang menjadi pucat.

Selain itu, emisi karbon yang terus bertambah bisa membuat laut menjadi asam dan kehilangan ion karbonat. Jika sudah begitu, pertumbuhan karang pun akan terganggu. Padahal, keberadaan terumbu karang sangat dibutuhkan oleh biota laut untuk dijadikan tempat tinggal atau tempat berkembang biak.

Selain itu, terumbu karang juga berperan sebagai pemecah gelombang dan membuat perairan menjadi lebih tenang. Jadi, penduduk yang ada disekitar pesisir pantai akan terlindung dari badai.

Besar, kan, manfaat terumbu karang itu?

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]