Avertebratasia

Melalui artikel, gambar, dan sumber daya multimedia, Avertebrata bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjungnya tentang keanekaragaman biologi dan peran penting avertebrata dalam ekosistem global.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Proses Metamorfosis Belalang

 Proses Metamorfosis Belalang

Belalang adalah contoh serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Dalam perubahannya, belalang tidak mengalami tahap kepompong atau layaknya kupu-kupu yang melalui metamorphosis sempuna.

Metamorfosis belalang hanya melalui tahap telur, nimfa dan dewasa (imago). Metamorphosis tidak sempurna atau tidak hemimetabola adalah proses perubahan bentuk hewan yang tidak lengkap.

Hewan yang mengalami metamorphosis tidak sempurna dapat dicirikan dengan bentuk hewan yang muda mirip dengan induknya, tetapi ada bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap.

Belalang juga termasuk serangga yang sering menjadi hama tanaman para petani. Sifatnya yang rakus membuat daun-daun tanaman habis dimakannya. Tetapi, belalang juga memiliki peran penting.

Hewan ini mampu menjaga keseimbangan ekosistem, terutama ekosistem sawah. Belalang menjadi mangsa  bagi beragam jenis burung.

Berikut penjelasan ketiga tahapan metamorphosis belalang tersebut secara lengkap beserta penjelasannya.

Siklus Hidup Belalang

1. Telur

Proses metamorphosis belalang diawali dengan tahap telur. Belalang betina yang telah dibuahi umumnya daapt menghasilkan 10 sampai 300 butir telur. Biasanya belalang betina bertelur saat musim panas dan meletakkannya di dedaunan, batang tanaman, hingga di dalam tanah.

2. Belalang Muda (nimfa)

Telur belalang tersebut kemudian menetas menjadi nimfa atau bayi belalng yang berwarna putih. Warna nimfa akan berubah menjadi hijau atau cokelat saat terkena sinar matahari. Bentuk nimfa mirip seperti belalang dewasa, tetapi belum memiliki sayap. Nimfa akan bertumbuh bulu sayap di punggungnya menjadi belalang dewasa.

3. Belalang  Dewasa (imago)

Nimfa kemudian mengalami pergantian kulit empat kali dan penyempurnaan organ tubuh sehingga menjadi belalang dewasa yang bersayap. Pergantian kulit ini memiliki tujuan supaya memudahkan belalang kecil membentuk sel-sel baru. Belalang dewasa memiliki sayap sempurna dan siap bertelur. Rentang waktu yang dibutuhkan untuk siklus hidup belalang yaitu sekitar sebelas sampai dua belas bulan. Usia belalang juga diperkirakan hanya dapat bertahan hidup sekitar dua belas bulan saja.

Nah, itulah proses siklus hidup belalang dari telur hingga menjadi imago atau belalang dewasa, Serangga Orthoptera ini juga memiliki proses metamorfosis tidak sempurna yang hanya memiliki tiga tahapan perkembangan saja.

Melalui proses perkawinan, belalang berkembang biak dengan cara bertelur dan bisa menghasilkan telur hingga 300 butir. Telur akan menetas dan menjadi nimfa yang hanya mempunyai kemungkinan hidup sekitar 50% akibat predator seperti burung, tikus, dan kadal.

Belalang dewasa yang sudah memiliki organ reproduksi, akan kembali mencari pasangan dan berkembang biak. Dengan tubuh yang belum sempurna, nimfa akan kesulitan untuk bertahan hidup dan menyelamatkan dirinya dari seekor predator.

Demikian hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna memiliki bentuk tubuh yang sama sejak kecil hingga dewasa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]